Aku cuma lagi rindu
Rindu berjuang bersama, bukan aku yang berjuang atau hanya dia dan mereka yang berjuang
Rindu tertawa bersama, bukan aku yang sedang bersama sama tapi hanya pura pura tertawa
Rindu melangkah ke atas bersama, bukan saling melangkah ke atas namun menginjak yang masih di bawah
Rindu saling mendoakan
Rindu samasama tenggelam dalam air mata karena tahu kita yang salah, bukan sibuk menangis sendirian karena hanya bisa menyalahi diri sendiri
Rindu tersenyum saat bahagia
Rindu saat semua orang dapat berterimakasih atas semua yang sudah diperjuangkan
Rindu saat katakata terucap kemudian terdengar di depan, bukan dari belakang
Ribdu atas kasih sayang yang tulus
Rindu saat saat hanya ada kita, bukan ditambah dengan orang orang yang bahkan aku tidak tahu siapa
Rindu saat aku tahu semuanya tanpa harus meminta diberi tahu
Rindu saat aku dikuatkan, bukan malah menjadi aku yang lemah saat aku malah menguatkan yang lain
Rindu saat aku dan yang lain mengingatkan untuk selalu kembali kepada Allah
Rindu aku bisa bilang salah saat itu semua memang salah adanya
Rindu aku bisa bilang tidak suka saat memang itu bertentangan
Rindu dimana semua detik menit jam hari dan tahun selalu bisa memperbaiki diri
Rindu saat semua bisa memperhatikan bukan hanya aku yang memperhatikan
Rindu saat tulus berasal dari hati, bukan cuma berasaskan pelaksanaan kewajiban
Rindu saat semua momen dinantikan, bukan dengan dasar kalimat "badai pasti berlalu"
Rindu saat bersujud kemudian air mata mengalir dengan deras
Rindu dengan sepertiga malam yang hanya milik aku dan pencipta
Rindu saat semua yakin atas mimpi, bukan sekedar angan-angan murah
Rindu mengejar surga firdaus, bukan saling mengejar jabatan perusahaan
Rindu ketika semuanya berjuang dari nol, bukan ketika yang lain mendapatkan jalan jalan pintas "keistimewaan"
Rindu
Rindu
Rindu
Rindu
Kemudian ada banyak rindu yang tak tersampaikan hingga rasanya jenuh sesak di dada.. Bahkan tidak tahu kapan dimana kepada siapa dan bagaimana dikeluarkan kemudian ruangnya dapat di isi dengan hal baru yang menggembirakan
Kalian bisa bilang aku bodoh, kalian memang cuma bisa bilang "gampang" "harusnya kamu gini gitu blablabla aja" "yaelah" "yaudah" "ribet dasar" "lemah dasar" tapi kalian bahkan belum tahu aku siapa, jadi tolong berhenti menyakiti bahkan saat kalian belum membuka mulut. Karena sebenarnya
ada mata yang lebih perasa dari pada telinga