Sabtu, 25 November 2017

Perjalanan (panjang) kita

Kamu tahu apa yang bisa kita tentukan dari sebuah perjalanan?
.
.
Kembali :))
.
Sejauh apapun kita melangkah.  Menghindari.  Menjauh.  Meninggalkan.  Memulai.  Pun kemudian mengakhiri perjalanan.  Kita bisa kembali
.
Aku mau
Tapi kamu....  Aku tidak tahu
.
Dulu kamu pernah meminta sebuah perjalanan panjang
Aku iyakan ;;))
Tapi mungkin aku salah
Aku kira itu adalah perjalanan kita
Ternyata,  bukan
Mungkin maksudmu dulu adalah perjalanan panjang yang memisahkan
Maaf aku salah mengerti
.
Seperti katamu (dulu)  juga,  aku bukan orang yang peka
Maaf
.
Kamu memulai perjalanan mu lebih dahulu,  tapi lagi-lagi aku tidak peka
Aku sama sekali tidak tahu kalau kamu sudah mulai melangkah pergi
Tapi kamu terlanjur pergi
Jauh
Tahu apa yang menyesakkan?  Aku rasa kamu salah memilih jalan  ;;)))
Dan tahu apa yang lebih menyesakkan setelah aku melihat kamu salah memilih? Kamu terlihat yakin.  Sangat yakin. Sampai tidak tercapai
Aku? Aku masih yakin bahwa kamu mengambil pilihan yang salah
Dan kamu tahu apa yang lebih lebih menyesakkan dari semua itu?
Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan agar kamu selamat
.
Kamu tahu
Kamu sangat tahu
Aku bisa menyusul
Tapi aku menolak
.
Aku tahu
Aku sangat tahu
Kita meminta sebuah 'jalan yang lurus',  begitu bukan? Bukan kah selama ini aku juga menyaksikanmu meminta sebuah 'jalan yang lurus'  setiap harinya?  Bukankah kamu khusyuk sekali saat memintanya? Bukankah kamu yang rela pergi terburu-buru untuk meminta 'jalan' tersebut? Bukankah itu kamu?
Iya kamu.  Kamu yang sampai saat ini hilang dalam sebuah pilihan
Aku kira 'jalan yang lurus'  yang kita pinta itu sama
Lagi-lagi aku salah
.
Tahu apa yang menyesakkan? Aku tidak pernah sekalipun mendapat kejelasan mengenai pertanyaanku. 'Kenapa'
.
Kamu tahu rasanya berjalan sendiri?
Kamu tahu rasanya merutuki kebodohan sendiri?
Kamu tahu rasanya menyadari bahwa aku yang ditinggal?
Kamu tahu rasanya jadi orang yang tertipu?
.
Mungkin tidak
.
.
Lantas aku memilih jalan yang lain
Terlihat egois bukan?
Tapi aku yakin.  Aku yakin jalanmu yang salah
Maka kembalilah
Walau terlambat
Kamu bisa kembali
.
.
Kembalilah
Seperti adam
Seberapapun jauh bumi yang ia tapaki.  Dia tetap kembali bukan?
Adam tetap kembali ke surga
Dan kita.  Aku.  Kamu bisa kembali seperti adam
Aku tahu kamu tahu
Aku sangat yakin kamu tahu
.
Yang tidak aku tahu adalah rencanamu
Kemarin
Hari ini
Pun esok
.
Semoga kita kembali
Seperti adam yang kembali
Ke tempat adam kembali
.
.
November. 'no service area'

Jumat, 17 November 2017

Be good to be good

Hai
Mau post sesuatu yang baik
Sepele deh kayaknya some of you pasti bosen sama yang beginian.  But let me tell you my simple opinion
.
.
It's all about 'aurat'
Haha iya basi kan,  basi tapi seharusnya ga boleh basi (?).  Sebelumnya,  bukan maksud menggurui,  hanya ingin menyampaikan
.
.
sebagai muslimah,  kita dituntut untuk menutup aurat. Dituntut loh,  bukan dianjurkan.  Ibaratnya tuh kita dituntut napas,  ya pokoknya harus..  Bayangin aja,  seorang ustad pernah kasih kajian jika ada seorang wanita membuka auratnya kemudian iya diperkosa,  maka yang dosa adalah pemerkosa dan korbannya.  Kenapa?  Kok korbannya juga dosa?  Ya jawabannya simple,  karena dia mengundang perbuatan itu.
.
.
Tapi pasti sebagian kalian bosen kan ya.  Udah tau deh pasti kalau menutup aurat itu wajib.  Kalau membuka aurat ya kena dosa.  Tapi terus kalian masih bangga dengan membuka aurat?  Oke.  That's all up to you guys.  Bukalah sebanyak yang kalian sanggup.  Toh ancaman dosa,  ancaman siksa neraka,  ancaman ditarik rambutnya,  dikupas kulitnya juga tidak mengubah kalian bukan?  Toh sepertinya kalian juga masih agak percaya ga percaya terhadap ancaman siksanya,  bukan? Toh kalian masih mengeluh gerah,  bukan?  Masih mengeluh kalau menutup aurat nanti ga stylish lah,  ga keren,  ga gaul,  ga cantik,  norak,  kuno,  begitu bukan?
.
.
But let me tell you something.  Sebagian dari kalian mungkin sudah ada yang tau.  Kelak nanti ayah kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap pendidikan agama putrinya.  Bahwa kelak ayah kalian akan menerima siksa jika putrinya membuka aurat.  Jadi gimana? Sudah berubah pikiran?  Atau masih belum merasa perlu untuk menutup aurat? Kalau jawabannya belum,  wah hebat.  Super sekali ya pertahanannya. Ayah kalian yang selama ini mencari nafkah membiayai kehidupan kalian,  bersusah payah,  setiap harinya mengumpulkan amalan berharap surga terbaik,  tapi masih harus dihisab karena kalian sebagai putrinya tidak ingin menutup aurat.. How come. 
.
Let me tell you something guys: kalau hidup kalian suka banget nyusahin orang tua dunia akhirat ,  mending udahin aja.  Your parents deserve  firdaus by every single thing they've done.
.
.
Thank you