Sabtu, 03 Desember 2011

ditunda dulu ya...

13 & 16 November 2011

Saat dirimu memohon kemudahan rizki pada-Nya, sudah siapkah dirimu bersedekah?
Saat dirimu memohon umur yang panjang, sudah siapkah dirimu untuk menghadapi berbagai ritangan kehidupan ini?
Saat dirimu memohon untuk dapat meraih posisi (pangkat) yang tinggi, sudah siapkah dirimu untuk tidak lalai terhadap kewajiban-kewajiban dirimu?
Saat dirimu memohon atas sebuah KEMENANGAN sudah siapkah dirimu untuk tidak sombong, untuk bersyukur, dan terus berusaha untuk memperbaiki dirimu?..
Saat dirimu sekalipun dilimpahkan oleh-Nya KEKALAHAN sanggupkah dirimu terus bersyukur, bersabar dan percaya bahwa Dia HANYA menunda kemenanganmu?..

Setiap doa yang engkau panjatkan pada-Nya percaya lah bahwa Dia tetap mendengarkan, TAK PERNAH TIDAK. Jika Dia mengabulkan, bersyukurlah. Jika Dia masih menahannya, maka tetap bersyukurlah, bersabarlah. Sesungguhnya Dia mengetahui dirimu belum siap atas pengabulan doa tersebut. INGAT! Dia LEBIH MENGETAHUI dirimu dibandingkan dirimu sendiri.


"Ingatlah, bahwa Dia akan menyayangimu, jika engkau menginginkan diri-Nya.."
"Ingatlah, sesungguhnya Dia menyukai dirimu yang MENGANGIS dalam doamu..."

Sabtu, 01 Oktober 2011


TEGA!!!!
TERNYATA emang bener.. lu cuma bisa bahagia saat gue nangis, iya kan?
semoga bahagia... ;-(

Thanksful

"really big thanksful of god who've answer my question today...
even this answer is really hurt me..."

Setelah penantian lama, mengharap kasih Allah atas apa yang sebenarnya terjadi. hari ini, 2 Oktober 2011 jawaban itu ada..
Jawaban yang selama ini dicari walau bukan ini jawaban sebenarnya yang aku harap, namun sebaliknya.

" We've done. We are finished!!"
Wanna cry, but it's not logic. Hanya keegoisan semata. Takkan pernah ada guna...
I just know this feeling. The feel that may be everyone has feel this way.. It's hurt.

But, now MAY BE I'm feel free. Like bird fly in the sky..... it's only may be

Sabtu, 27 Agustus 2011

BINTANG PALING TERANG

Kalian tahu bintang? Di langit pasti ada satu bintang yang nyalanya paaaaalliiiing TERANG...
dan biasanya bintang itulah yang paling di sukai sama para pengamat bintang. Ditunjuk-tunjuk, diajak ngomong, pokoknya bintang itu yang paling eksis di mata para pengamat bintang. dijadikan teman curhat.

tapi, tahukah kalian bahwa bintang yang paling terang itu rela ngeluarin energi PALING BESAR, untuk kalian. Rela ngeluarin energi yang besar agar kalian comfort sama dia. Rela mati duluan untuk kalian. Karena, semakin besar energi yang dikeluarkan bintang, maka makin cepat dia mati.

Begitulah, nyatanya seperti orang yang kita cintai, namun dia udah 'pergi'. Pergi dan gak akan kembali lagi. Mereka yang udah ngeluarin energi besar untuk kalian, ngeluarin semua yang ia bisa untuk kalian. Mereka yang mau menjadi bintang paling terang untuk kalian.
Semua orang mau dan berhak menjadi bintang yang paling bercahaya itu, dan kalian yang diterangi harus tau semua konsekuensi alam ini..

Pada nyatanya semua yang Allah 'titipkan', akan ia ambil kembali. So, keep fight ya kalian!!


Referensi dari film 'Surat Kecil Untuk Tuhan'

DAKWAH

DAKWAH (tentu hal yang positif)... toh, pada kenyataannya, gak semudah membalikan telapak tangan.

terdiri dari 3 macam yang bertahap :
1. pakai mulut,
2. pakai perbuatan,
3. terakhir, pakai do'a agar yang bersangkutan mendapatkan hidayahnya..
namun, kembali lagi, semua gak semudah membalikan telapak tangan.

Hanya dapat diperbuat oleh orang bernyali tinggi. Yakin bahwa dirinya mampu menanggung semua resiko dunia yang cukup besar, DIJAUHI, DICACI, DIHINA BALIK, DICAP 'SOK TAU', 'BAWEL', dll. Yakin, bahwa kelak dia akan petik buah perbuatannya kelak, PAHALA BESAR.

Namun, dakwah gak bisa dicap sebagai pekerjaan sepele. Bahkan dakwah ke keluarga aja bakal dapet resiko banyak. Apalagi dakwah ke khalayak banyak.

YAKINLAH, bahwa dirimu bisa sukses berdakwah. Dan semoga bisa menularkan rasa keyakinan itu kepada diri lemahku ini. ALLAH selalu bersama orang yang benar dan berhak.. SELAMAT BERDAKWAH!!..

KEHILANGAN

sekedar mau share sebuah percakapan singkat antara murid dan guru 'pendalil'...

G : kalian percaya kalau Allah memiliki segalanya...?
M : (serempak *hampir) percaya!!
G : percaya kalau semua ini cuma dititipin Allah..?
M : (serempak *hampir - mulai menebak arah pembicaraan ) iya..!
G : ummmm..
....
G : kalian kalau kehilangan bakal nangis?
M : iya..! (mulai sepi)
G : berarti kalian pembohong,,
M : ....? (mulai mikir)
G : iyalah, katanya kalian percaya semua milik Allah, trus kalau kalian kehilangan kenapa nangis? orang semua ini milik Allah..!! Kan Allah cuma ambil 'sesuatu' titipannya..

.. dan guru itupun keluar kelas, meninggalkan anak muridnya yang terhentak/tersinggung.. mulai mikir.. ada juga yang muridnya pada 'bodo amat'.


NB: guru ini merupakan anugrah di kelas kita, karena setiap pelajaran tak terhitung kata mutiara yang disampaikan.. Alhamdulillah

CurCol

ok.. just a few word to say...

gw akui, gw bukan pertama saat itu..
tapi seenggaknya gw udah mulai coba suatu perubahan BESAR,
seenggaknya gw bukan pengecut yang sampe sekarang ngegantungin masalah.
Masalah yang sampe sekarang gak jelas apa ujung dan asalnya.

Gw yang udah mulai, tinggal DIA yang nyelesaiin.
Gw BUTUH DIHARGAIN...



Senin, 22 Agustus 2011

YOU

You’re attending, only once. Now, you’re not… I am understand
You’re apologizing, only once. Now, you’re not… I am understand
You’re here, only once. Now, you’re missing, and I don’t know where.. I am understand
You’re smiling, only once. Now, I lost that smile… I am understand
You appear.. then you disappear.. ok, I’ll understand again.

But, if someday I disappear and I won’t think of you and I don’t wanna see you and finally, I try to forget you.. It’s your turn to understand

Jumat, 08 Juli 2011

Best Friend2


best friend... is one of what we need in our world...

because... best friend
-they know how crazy you are and still to be seen with you in public
-they know what do you want
- they know who really you are
- they know what are you feeling

but be carefull to choose best friend...
they can be a wolf to us, and in fact
"we don't need a friend, who chage when I change and who nod when I nod... our shadow can do it much better"

Best Friend

best friend.. is one of what we need in our life,,,
they

best friend
they know how crazy you are and still to be seen with you in public


best friend...
they know what you want and they now who really you are

best friend...
they know what are you feeling

Rabu, 06 Juli 2011

JAKARTA KERAS?

A : JAKARTA KERAS? Keras apanya?.. emang Jakarta terbuat dari baja? Perasaan cuma sebuah kota pada umumnya yang dijadiin ibukota Indonesia.

B : jadi, Jakarta itu bukan keras dari fisik luarnya, kaya seseorang yang nyentuh baja, tapi keras dalam segi kehidupannya.. BUKA MATA BUKA HATI,, kalau ke Jakarta jangan cuma ke tempat rekreasi atau ke mall untuk ketemuan sama temen, atau business meeting doang atau malah cuma diem di rumah ngadem pake AC sambil main video game.. Jakarta itu..



JAKARTA KERASa banget panasnya,,,

Iyalah, gedung dimana-mana, toh kalau ada pohonnya di pinggir jalan, itu sebagian besar cuma buat hiasan kota, bukan maksud untuk ngademin para pejalan kaki atau para pengguna jalan.

JAKARTA KERASa banget macetnya,,

Dengan semua pemikiran orang-orang kaya yang pada mau pake mobil sendiri-sendiri, bayangin aja kalau satu orang satu mobil, di jalan raya mau tambah mobil berapa banyak lagi??..

JAKARTA KERASa banget kesenjangan sosialnya..

Coba main ke tempat perumahan yang kumuh (jangan yang komplek), nah abis itu baru deh main ke komplek yang harga rumahnya minimal aja ratusan juta. RASAKAN SENSASINYA. Satu kesan pas lewatin komplek kumuhnya, jadi udah gangnya sempit, trus di gang itu ada yang nyuci, benerin elektronik, ngerumpi, nyisirin anak, ngopi-ngopi, jual masakan, yang mirisnya, di gang itu tuh masih nyelip aja got, yang dalemnya gak seberapa, jadi airnya tuh naik gitu trus warna dan baunya,,, gitu deh!!

JAKARTA KERASa banget polusinya..

Nungguin angkutan umum yang lewat di pinggiran jalan kota Jakarta, dalam hitungan detik aja udah ngehirup entahlah berapa banyaknya zat-zat polutan dari para mobil berkentut hitam..

Next, bau rokoknya. Karena saking banyaknya para pecandu rokok yang kayaknya gak bisa banget pisah sama sang rokok, sampe di ruangan tertutup aja pada masih ngerokok. Ditahan kalau misalnya baru ada peraturan yang sanksinya lumayan berat.

Then, kerasa banget bau got atau saluran air lainnya yang warna dan komposisinya udah kayak apa tau.

JAKARTA KERASa banget persaingannya..

Kayak hukum rimba, siapa yang berkuasa maka ia yang mengusai. Lah, berarti Jakarta kayak hutan? Nggak! Cuma hukumnya aja. Just for example, bayak orang-orang dari kampung atau desa yang coba cari kerjaan di Jakarta, tapi karena lapangan kerjanya aja malah banyak dikuasain para turis, yah mereka gak dapet.. so, mereka bangun rumah kumuh dengan penghasilan seadanya.

Main ke sebuah mall ternama, kesan pertama saat naik tangga yang ada di luar mall, malah ngeliat dua anak kecil seumuran anak SD kelas 3 atau 4, TIDUR TANPA ALAS, semua badan nempel ke tangga yang entah udah berapa juta sepatu dari berbagai asal nginjek tempat itu. Beda banget saat udah buka pintu, ngerasain AC disambut para Chinese yang sibuk promosiin jualannya yang harga-harga Rp.xxx.xxx.xxx.

JAKARTA KERASa banget individualisnya..

Udah jarang orang yang mau sekedar bantu nyebrang jalan orang tua (kakek, nenek), atau orang yang jualan bawa gerobak, yang boro-boro nyebrangin badan aja susah apalagi tambah gerobak.

Semua berlari cepat menuju tempat kerjanya masing-masing demi ladang uang yang takut banget kalau telat bakal potong gaji, tanpa sadar dia udah ngelewati ladang amal.

JAKARTA GAK KERASa banget ngabisin uangnya..

Kalau pergi belanja bawa uang sekian, gak akan kerasa kalau uang habis apalagi pas masuk mall, dan ngeliat barang-barang yang dijual dengan segala kebohongan kelebihannya demi banyak orang yang beli. Gak kerasa banget kalau ngumpulin uang itu susah, dan saat uang di dompet habis, baru kerasa nyeselnya.

Inikah ibukota Negara Indonesia yang KATANYA banyak banget wisata alamnya?

Well, bukan maksud nge-judge Jakarta sebagai kota yang nggak banget, banyak sih kota-kota yang kayak gini. Cuma, kemarin kebetulan aja ke mall Jakarta tanpa mobil naik kereta dan keluar stasiunnya ngelewatin permuhan kumuh…

So, gimana memperbaiki Jakarta?, atau malah topik utama artikel ini bukan memperbaiki kondisi Jakarta, tapi memperbaiki para pengurus Jakarta yang kok kayaknya malah tutup mata? Bukannya survey ke perumahan kumuh yang dari segi arsitekturnya aja udah gak dianggap, malah cuma ke tempat-tempat yang dari segi gedung, taman, kolam bahkan kamar mandi pake jasa arsitek malah arsitek luar..



So, jika sepuluh atau bebrapa tahun lagi kalian jadi pejabat, lirik-lirik ya, bagian-bagian kota yang seperti ini.



Salam damai.

Selasa, 05 Juli 2011

SAYANG? atau SUKA?

Ok,,, what is (are) the difference about these worlds? Love and like

Well,, let’s think!!

 

Kalau ada seseorang cowok1 yang gak mau cewek1 itu deket sama orang lain.. SAYANG? atau SUKA?

Kalau ada seseorang cowok1 yang gak mau pisah dari seorang cewek1… SAYANG? atau SUKA?

Kalau seseorang cewek1 selalu terbayang-bayang dalam pikiran cowok1… SAYANG? atau SUKA?

Kalau seseorang cewek1 itu lagi diisengin atau diledekin orang lain, cowok1 itu pun ngebelain cewek1 sampai rela berkelahi dengan orang lain itu.. SAYANG? atau SUKA?.. atau cuma rasa kelelakian?

Kalau seorang cowok1 itu selalu ngerasa comfort kalau ada sama cewek1 .. SAYANG? atau SUKA?

Kalau seorang cowok1 ngerasa bahagia banget walaupun cuma ada satu sms masuk dari si cewek1 tsb.. SAYANG? atau SUKA?

Kalau seorang cowok1 tsb selalu ngerasa deg-deg an pas ngomong sama cewek1 tsb.. SAYANG? atau SUKA?

Kalau seorang cowok1 tsb mukanya suka merah kalau ketemu sama si cewek1 tsb.. SAYANG? atau SUKA?

Kalau si cowok1 tsb suka ribet kalau mau hadir di acara yang terdapat si cewek1 tsb.. SAYANG? atau SUKA?

Kalau ada seorang nama cowok1 yang sering banget masuk dalam buku harian si cewek1, di dalam kejadian seru, bahagia, sedih maupun lainnya.. SAYANG? atau SUKA?

Kalau ada seorang cowok1 yang sering menjadi inspirasi dalam karya si cewek1.. misalnya aja dalam tulisan seperti ini .. SAYANG? atau SUKA?

Well, Ini sih cuma sedikit kejadian dari banyaknya kejadian yang bakal terjadi bilamana si cewek1 bertemu si cowok1… so WHAT’S(are) THE DIFFERENCES about LOVE and LIKE?

NB: peran cowok1 dan cewek1 dapat bertukar posisi.. ^_^V

~ salam anb ~

Sabtu, 14 Mei 2011

Dia yang Sering Berpura-pura

Ya.. DIA yang bernama ….(*itu deh pokoknya), bisa dibilang dia seorang pembual, pembual ulung.

Kalau orang-orang malah sebel sama seorang pembual, justru aku malah bangga untuk hal yang satu ini. Sebenarnya, kejadian ini umum, tidak hanya terjadi di kehidupanku. Namun mungkin yang membuat posting ini hanya aku.

….ini ceritaku…..

*saat aku minta pergi ke mall, sepulang nya ia dari kantor, ia mau mengantarku. Ia malah menjawab, “kenapa nggak?”. Padahal aku tahu kalau ia pasti lelah dan berharap setibanya di rumah ia bisa segera mandi dan beristirahat. Tapi ia tetap mengantarku.

*saat ia sedang asyik-asyiknya makan, lalu akan mengambil jatahnya (*hanya untuk merecokinya), ia diam saja, tidak menolak. Dan aku berpikir, mungkin saat itu ia sedang ingin memprotes perbuatanku. Namu ia tetap diam.

*saat aku dimintai tolong olehnya, dan aku menolak. Ia hanya memprotes sedikit kepadaku dan tidak terlalu memusingkan. Dia minta tolong ke yang lain. Dan aku berpikir, bisa saja ia menyebutkan satu persatu jasanya yang sangat banyak terhadapku. Hingga aku terhenyak dan kesulitan bernapas. Namun, ia memang orang yang ikhlas dan tak mau disebut-sebut kebaikannya.

*saat ia melarang aku untuk ini itu , lantas aku marah kepadanya. Ia hanya berkata “itu, tidak pantas untukmu”. Sekarang, aku berpikir ia tak mau hal yang buruk menimpaku.

*saat aku meminta suatu barang yang harganya lumayan mahal, aku pergi menemuinya, dengan segala perkiraan aku meminta untuk dibelikan. Lalu, esoknya ia membelikan. Sekarang aku tahu, mungkin saat itu ia sedang menabung untuk keperluan lain, tapi ia tetap membelikan karena ia tak mau mengecewakan aku.

*saat aku iseng, menanyakan apakah ia sedang mempunyai banyak uang. Ia menjawab “ya”. Kemudian aku minta dibelikan sesuatu. Aku berpikir, mungkin sebenarnya ia sedang memikirkan hal lain yang harus dibeli atau dibayarkan. Tapi, sekarang uangnya telah tiada karena aku telah menggunakannya.

*saat ia pulang dan membawa barang-barang mahal ke rumah, dan reaksiku dan yang lain malah menolak. Aku berpikir, mungkin sebenarnya ia mau membuat kami senang, namun ia salah. Dia dapat pulang dan masuk rumah dengan selamat itu saja membuat kami merasa senang.

*saat ia sedang mandi, kemudian aku mengetuk pintu kamar mandi, dan memintanya untuk bersegera. Tak lama, ia sudah menyelesaikan urusannya. Aku berpikir, mungkin saat itu ia belum selesai dengan segala urusannya, namun ia mengalah demiku.

*saat di perjalanan mengantarku, ia mengantuk. Namun, ia bilang tidak apa – apa. Aku berpikir, mungkin ia bertekad tidak mau istirahat demi mengantarku ke tempat tujuan tepat pada waktunya.

*saat akhir pekan tiba, dan ia hanya menghabiskan waktu di rumah untuk sekedar beristirahat. Lalu, aku memprotesnya. Sekarang aku berpikir, mungkin ia lelah setelah hari-hari sebelumnya bekerja. Dan hari ini, ia butuh istirahat.

Ya.. ia/dia disini ialah abiku,, yang (mungkin ) tak pernah lelah menghidupi kami dan menjaga kami, keluarganya. Thanks to Allah, yang telah milihin beliau sebagai abiku. ABIKU YANG HEBAT.

Kalau karya penulis hebat Tere Liye ‘Ayahku (bukan ) Pembohong'.. aku juga punya karya dong..

Mata Dan Persahabatan

Kubuka laptopku, memandang foto-foto yang memang banyak kukumpulkan. Mengisi hatiku, atas kenangan-kenangan yang pernah terjadi. Memandang mata dari setiap tokoh yang ada dalam foto itu, memandang ekspresi mereka, memikirkan apa yang mereka rasakan saat itu. Kubuka sebuah folder foto, dimana kupikir sebuah mata tak lagi dapat memperlihatkan perasaanya, ekspresi yang terlukis hanya dapat dilihat dari sunggingan senyum yang dibentuk bibirnya. Yaitu foto diriku. Di saat itu

***

Kubuka mataku, ku lihat sekelilingku, rasanya buram dan aku merasa sedikit pusing. Ku hampiri cermin, mengarahkan mataku, dan benar saja kali ini mataku tambah menyeramkan. Bukan hanya satu, tapi sudah menjadi keduanya. Ya, sudah 1 minggu lebih ini aku terkena sakit mata-entah karena apa. Dari obat tetes sampai obat luar sudah kupakai, namun hasilnya tidak berpengaruh besar. Kini, aku mengharapkan lebih atas kesembuhan dari-Nya.

Namaku adalah Farsha. Baru menginjak tahun pertama di sekolah menengah atas, terlebih lagi dengan sistem asrama. Beruntung ada teman satu sekolahku dulu, yang juga bersekolah disini.

Kejadian yang aku alami dan kurasakan harus kutanggung dan kuatasi sendiri tanpa sepenuhnya bantuan orang tua seperti dulu lagi. Seperti sekarang saat mataku bermasalah, aku hanya menuruti perintah mereka, istirahat-pakai obat- jaga kesehatan, tanpa ada perhatian mereka yang seperti dulu lagi.

Hari ini, tidak ada planning yang menentu. Seharusnya, aku mendapat kunjungan hari ini. Tapi, karena kemarin.

Sha!! Ada telepon , kata temanku.

iya sebentar , aku yang sedang bersiap siap menghadiri sebuah acara, berlari menghampiri tempat telepon berada sambil berlari lari kecil. Kuangkat telepon dengan hati bertanya-tanya, siapa ya? .

Assalamualaikum.. kata suara di seberang.

Waalaikum salam ada apa bu? jawabku. oh, ibu toh.. ”, kataku dalam hati.

Ka, maaf ya besok kita gak bisa ngunjungin kaka ayah lagi ada kerjaan disini.. maaf ya..!! .

yahh batal deh”, keluhku dalam hati . ehhmm,, ya udah gak apa apa . Lain kali aja, kalau sempet.. udah ya bu, aku buru-buru..”, kataku buru-buru. Sebenarnya bayak hal yang masih ingin aku bicarakan. Namun, aku harus segera pergi karena aku masih ada acara.

ya maaf ya kaka baik-baik disana.. Assalamualaikum. Wr. Wb

KLIK!

kok mendadak ya? Biasanya tidak seperti ini, mana kemarin bilangnya mau kasih kejutan..! ”, pikirku dalam hati kayak lagi diboongin, abis aneh sih. Tapi,,, aku kan bukan peramal, kenapa harus mikirin yang belum pasti terjadi!? ”, pikirku. Akupun beranjak pergi untuk mengikuti acara.

***

Aku beranjak mengambil alat mandi, kemudian pergi ke tempat mandi. Seperti biasa - di hari hariku belakang ini, kemana pun aku pergi, aku menunduk dan berusaha menutupi mataku. Bukan hanya karena menghindari tatap mata orang lain, namun aku bosan menjawab pertanyaan mereka dan juga tidak mau membuat mereka takut dengan mataku.

Selesai mandi, aku masih bingung harus melakukan apa. Semua pekerjaan sudah sengaja kulakukan kemarin. Kini, tersisa tugasku yang sudah lama kutunda - merapikan lemariku. Sudah terlalu lama, aku menunda, mungkin kini saatnya. Kubuka lemariku

Assalamualaikum..”, kata suara di pintu kamarku.

Waalaikum salam , jawabku dan teman teman kamarku. Ah, ada yang dijenguk.., pikirku.

Farsha, ada yang cari..!! ”, kata seorang teman kamarku.

Hah! Siapa? ”, jawabku. Mengingat-ingat siapa yang akan menemuiku, sambil berjalan kearah pintu.

Sampai akhirnya, aku berdiri di pintu, melihat tiga orang yang tersenyum tepat di depan kamarku.

Hei kata teman-temanku.

ya ampun kalian kok bisa disini..?? ”, tanyaku. Hanya itu yang bisa kukatakan saat menunjukan kesenangan dan kebingunganku atas kunjungan kali ini.

iya dong!!.. ”, jawab seorang temanku. Kami berpelukan, sambil bertukar kabar kami masing-masing. Memukul-mukul akrab seperti kebiasaan kami dulu.

Kulihat wajah ibuku. Ia tersenyum, karena ia berhasil mengelabuhiku atas telepon kemarin. Ku balas senyumnya, sambil berpikir aku akan membalas mengerjainya juga.

***

Wah, sepertinya aku bisa jadi peramal sekarang aku udah mikirin tentang ini loh bu.. kataku di mobil.

ah.., itu mah paling kebetulan aja… ” jawab ibuku yang selalu tidak mau kalah.

Kami pun, pergi ke restoran di sekitar kota ini, aku, keluargaku, temanku yang juga berada di sekolah yang sama, bersama 3 orang teman yang mengunjungiku. Kami duduk terpisah. Keluargaku di meja yang satu, sedangkan aku dan teman-teman di meja yang lainnya. Aku tidak sedikit pun diganngu oleh keluargaku. Mereka tahu kalau aku haus haus akan persahabatanku dan teman-temanku yang selama ini menemani hari-hariku. Ini adalah hariku ”, pikirku dalam hati, sambil tersenyum.

Kami bercanda, tertawa, dan menceritakan berbagai pengalaman baru kami di sekolah kami masing-masing. Sedih suka, kami perlihatkan. Saling memberi masukan atas masing-masing hidup kami yang baru. Kamukan masih baru Sha,, nanti juga betah di sekolah yang baru ”. Kalimat itu - kalimat yang hampir seluruh orang memberikannya padaku saat aku selesai menceritakan tentang sekolah baruku.

Seperti merasa tak ada masalah di mataku, aku tetap tertawa bersama mereka. Walau kulihat, mata mereka yang selalu memperhatikan mataku dengan diam-diam. Tapi tak apalah, toh kenapa aku harus menutupi mata ini dari mereka. Selama ini, mata adalah hal yang penting bagi kami. Terkadang kami bicara lewat mata. Tanpa bicara, aku bisa melihat apa yang sedang mereka pikirkan . Dan aku yakin mereka juga pandai dalam hal ini. Kurasa, semua rasa perasaan dapat dilihat dari mata.

Someone says :

Sometimes, when I say, “I’m okay”, I want someone to look me in the eyes, hug me, and say

“I know you’re not”

Aku rindu saat-saat seperti ini. Hari ini adalah hari pertamaku melihat dan bercanda bersama mereka lagi. Aku tak tahu bagaimana mengungkapkan rasa bahagiaku. Semua itu tersirat. Hari ini adalah hariku.

Keluar dari restoran, kami merasa kenyang. Kenyang akan makanan-makanan yang kami pesan dan cukup kenyang akan kebersamaan kami. Kami berniat kembali ke sekolahku. Tetapi, saat di jalan, kami melihat pamphlet sebuah tempat wisata alam. Ayahku berniat mengunjunginya. Kami pun setuju – setuju saja.

Kami lewati jalan yang sulit. Berkelak – kelok, sedikit bergelombang, dan lubang disana – sini. Sampai akhirnya tiba di pelosok sebuah desa, tempat wisata itu berada. Tempatnya lumayan indah, air bersih mengalir, ditambah dengan suhunya yang sejuk. Tapi sayangnya, kurang terawat-mungkin karena letaknya yang di pelosok dan kebanyakan pengunjungnya orang-orang yang pacaran-yang menuliskan nama mereka di bebatuan. Semakin kami naik ke atas, semakin sepi pengunjung. Kami menemukan sepasang kekasih yang sedang berpacaran. Sifat jail kamipun muncul, kami menganggu ehmm.. menjahili mereka. Tadinya, aku tak mau ikut-ikutan, tapi aku tak bisa menahan sifat jailku juga. Hingga akhirnya mereka - korban kami pindah. Kami pun beranjak pergi, kembali ke bawah.

Kembali menuju mobil dengan bertelanjang kaki. Kaki kami basah, baju dan celana kami pun sebagian basah. Tapi kami tetap senang, dengan tawa yang tak bisa kami hentikan mengingat kejadian tadi. Aku gembira… kami gembira!!!

Kembali ke asramaku, mereka mengambil barang - barang mereka yang tadi sempat dititipkan. Setelah itu, kami pergi ke kantin. Mereka membeli makanan-makanan yang belum pernah mereka temui. Sampai akhirnya aku mengantar mereka kembali ke mobil, dimana keluargaku sedang menunggu kami yang tidak ingin mengakhiri pertemuan ini. for the last moment,, we take pictures!!.

Mereka kembali ke mobil, mengucapkan kata perpisahan. Dan aku pun memandang lekat mobilku yang kini telah beranjak dari tempat parkir. Menunggu, menunggu sampai akhirnya belok di tikungan jalan, aku tak bisa lagi melihat mobilku, bahkan punggungnya pun sudah tak bisa kulihat.

Sedih, senang, kini bergejolak di hatiku. Sedih karena hari ini telah berakhir. Dan senang, ‘ because, today was a fantastic day!! ’. Tapi yang senang lebih dominan, ku kembali ke asrama dengan senyum yang merekah. Mengingat-ingat kembali tentang hari ini, dan bersiap untuk menuliskannya ke dalam buku harianku. Malamnya, aku mulai menuliskan tentang hari ini, namun aku jatuh lelap tertidur. Mungkin karena lelah yang kurasa.

***

Dua bulan kemudian, aku sudah kembali bertemu mereka. Kali ini bukan di sekolahku, namun di sebuah kafe yang kita sepakati untuk bertemu. Ya, sekarang ini waktu kami berlibur dari sekolah kami-berkumpul karena memang itulah yang sudah kami rencanakan.

Seperti biasanya, kami mengobrol, yang sepertinya bahan cerita kami tidak akan pernah ada habisnya untuk dibagi. Dan kuyakini itu. Kami melihat foto-foto 2 bulan yang lalu. Mengomentari setiap foto. Mengomentari gerakan-gerakan kami, juga tempat tempat yang kami kunjungi. “ Sha matamu,,, gak nahan..! ” kata seorang temanku. Dan akupun ingat keadaan mataku saat itu. Namun, entah mengapa semua sindiran, ejekan, pukul-pukulan akrab yang saling kami berikan saat ini, tak membuatku marah sedikitpun , malah seperti aku ingin memintanya lagi.

Mungkin inilah persahabatan, bukan masa dimana kami berkumpul bersama, terikat dalam suatu sekolah dan hubungan pertemanan, dimana kami saling menatap dan berbincang hampir di setiap hari. Melainkan, rasa yang kami rasakan saat kami mencoba membangun dan mempertahankan pertemanan kami. Saat-saat dimana kami rela meluangkan waktu jumpa kami yang terbatas, hanya untuk menatap, bertemu, dan berbincang dengan masing msing dari kami.

“oh, friend…”