((baru nulis judul aja udah sedih :") ))
You must've heard a lot of time people talked about wheel of life. Yeah. Me too
.
Dulu ketika mendengar perkataan bahwa "hidup seperti roda yang berputar. Kadang di atas, kadang di bawah" and I was just like "hmm, okay" or "yeah I know" never imagine how it feels like. Cuma ya angguk angguk aja seperti menyetujui tanpa makna berarti.
.
But now, I am feeling it
.
Yeah I am in the lower lever than before. Because now I am realizing HAHAHA
.
Is it hard? Yes.
.
Lucu ga sih, kemarin, puluhan hari yang lalu ketika kamu merasa kamu punya (hampir) segalanya. Seakan-akan semua terasa indah. Bahkan tanpa usaha yang berarti. Namun kamu miliki (hampir) segalanya. Dan mungkin kamu -sedikit atau banyak, jarang atau sering, niat atau tidak diniatkan, sengaja atau tidak disengaja- kamu rendahkan orang lain. ((Astaghfirullah...)). Definisi merendahkan di sini bisa jadi secara tidak langsung kamu merasa bahwa 'saya lebih baik dari mereka/dia'
.
Dan lucu ga sih, orang yang kamu dulu banggakan/hormati/senangi bisa berubah menjadi orang yang bahkan sangat mengerikan/menyebalkan atau jadi orang yang kamu hindari. Orang yang dulu tertawa bersama kemudian berubah menjadi hambar.
Sebaliknya, kamu temukan orang yang dulu kamu pandang rendah/hina atau setidaknya sering kamu omongin kejelekannya berubah menjadi orang yang terlihat sangat berga saat ini, mereka hadir menghangatkan dan peduli sama kamu. Sangat
.
Dan aku menyesal. Menyesal. Sangat. Tapi kembali teringat bahwa kita tidak boleh berandai-andai masa lalu. Cukup dijadikan saja pelajaran agar tidak terulang
.
That's how Allah turn your wheel 😂
.
Betapa hebat Allah dengan kuasanya mengubah keadaanmu menjadi sangat kebalikannya. Bukan sedikit. Banyak. Subhanallah
.
Mungkin itu mengapa ada nasihat "jangan membenci berlebihan, jangan mencintai berlebihan" karena Allah bisa saja mengubah keadaannya. Semua yang iya bisa jadi tidak. Dan semua yang tidak bisa menjadi iya
.
Untuk kamu, yang sekarang merasa sedang berada di puncak roda, berhentilah merendahkan siapapun, kelak akan ada saatnya kamu yang berada di posisi itu.
Dan bagi kamu yang sedang berada di roda bagian bawah, bergembiralah karena rodamu akan berputar ke atas. Perintahnya hanya dengan sabar dan shalat. Dua hal yang sungguh sedikit tapi sungguh berat. Tapi janji Allah nyata bukan? Termasuk janjinya bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan?
.
Percayalah, layaknya pengembara yang tersesat di kegelapan goa, ketika dia terus berusaha melangkah, kemudian suatu hari dia akan temukan cahaya terang di ujung goa. Dia akan menjadi makhluk yang lebih bersyukur karena dia tahu -sangat tahu- rasanya berada di kegelapan.
.
Percaya lah. Hanya percaya. Wamalhayaata illa mataa 'ulghuruur. Bahwa dunia hanyalah senda gurau. Jalani kegelapanmu/kesengsaraa mu/kesedihanmu atau apapun kau menamainya tetap pada koridor-Nya. Jangan mengambil koridor yang lain. Takut kamu akan lebih tersesat.
.
.
.
00:21, february 24th 2018, somewhere between bandung - jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar